Rabu, 13 Agustus 2008

MuRkAnya ALLAh.

Murkanya ALLAH
AKIBAT TIDAK MENSYUKURI NIKMAT ALLAH

BEBERAPA AKIBAT TIDAK BERSYUKUR:
a. Menimbulkan sifat sombong karena tidak mau mengakui bahwa yang memberi nikmat adalah ALLAH SWT
Akibat sari sombong: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan masuk Surga barangsiapa yang di hatinya ada kesombongan walau hanya seberat biji sawi”. (HR. Muslim).
b. minimbulkan sifat kufur Surah Al-Baqarah ayat 152 tasirnya:
"Oleh itu, ingatlah kamu kepada-Ku dengan mematuhi hukum dan undang-undang-Ku, supaya aku membalas kamu dengan kebaikan dan bersyukurlah kamu kepada-Ku dan janganlah kamu kufur akan nikmat-Ku."
c. Menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu Wata'ala dan dijanjikan dengan azab seksa yang pedih.


Surat Ibrahim ayat 7 tafsirnya:
"Dan ingatlah tatkala tuhan kamu memberitahu, demi sesungguhnya jika kamu bersyukur nescaya aku akan tambah nikmatku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azabku amatlah keras."
Masih banyak lagi yang diakibatkan kita jika lalai
Ada sebuah kiasah akibat kemurkaan ALLAH kepada hamba-hambanya yang tidak mau bersyukur
Diceritakan dalam Surah Saba', ayat 15 - 17: Kisah tersebut menceritakan bahawa sesungguhnya penduduk Negeri Saba' itu terdiri daripada raja-raja dan penduduk Yaman yang hidup dengan penuh nikmat yang besar serta rezeki yang melimpah ruah. Mereka mempunyai kebun-kebun yang subur dan taman-taman yang indah serta lembah-lembah yang luas.
Allah Subhanahu Wata'ala telah mengutus kepada mereka rasul-rasulnya yang memerintahkan kepada mereka supaya memanfaatkan rezeki Allah Subhanahu Wata'ala dan bersyukur kepadanya dengan cara patuh dan taat hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala. Namun mereka mengingkari semua yang diperintahkan kepada mereka dan kerana itu negeri mereka dihancurkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala sehancur-hancurnya.
Allah menimpakan kepada mereka banjir besar yang memenuhi lembah, menghancurkan empangan, meranapkan kebun dan tanam-tanaman. Mereka semua dihancurkan dan dibinasakan, kecuali beberapa orang sahaja. Allah Subhanahu Wata'ala memberikan balasan kepada mereka dengan balasan yang pedih, kerana mereka kufur kepadanya dan ingkar terhadap nikmat-nikmatnya serta mendustakan kebenaran yang disampaikan oleh para rasulnya.
Oleh itu wahai kaum Muslimin, jadikanlah kisah ini satu iktibar, pengajaran kepada kita, buat perbandingan, lihatlah kaum Saba' yang mewah tetapi tidak bersyukur dan tidak mentaati Allah, diturunkan bala bencana dan azab Allah Subhanahu Wata'ala. Maka apakah yang akan berlaku kepada manusia zaman kini, yang ada di antaranya hidup mewah, senang-lenang tetapi hanyut dan lalai sehingga lupa bersyukur dan mengingkari perintah Allah Subhanahu Wata'ala.

Materi aQidah

A. Pengertian dan Definisi Syukur Nikmat

-Arti syukur banyak di ungkapakan oleh cendikawan-cendikawan muslim yakni :
Dalam bahasa memiliki Arti:syukur adalah berterima kasih, dan nikmat adalah memiliki arti enak, sedap, lezat, karunia, anugrah, dsb. Keduanya sama-sama berasal dari bahasa arab. Syukur nikmat adalah berarti berterimakasih atas suatu anugerah atau pemberian. Dalam hal ini nikmat datang dari Tuhan YME yaitu Allah SWT.

-Menurut istilah ‘syukur’ adalah memberikan pujian kepada yang memberi kenikmatan dengan sesuatu yang telah diberikan kepada kita berupa perbuatan ma’ruf dalam pengertian tunduk dan berserah diri kepada-Nya. [Mukhtashor Minhajul Qashidin, 277]
Seorang hamba bersyukur kepada Allâh, artinya hamba itu memuji Allâh dengan menyebut kebaikannya, yaitu ni’mat. Sedangkan Allâh bersyukur kepada hamba, berarti Allâh memuji hamba dengan menerima kebaikan hambanya, yaitu karena ketaatannya. Al-Raghib (tt, 265) menjelaskan,Syukur ni’mat, yaitu senantiasa mengingat ni’mat dan mengungkapkannya, yaitu mengaplikasikan dengan bentuk yang diridhai Allâh.

-Ada juga yang mendefinisikan syukur dengan makna lain seperti:
1. Mengakui nikmat yang diberikan dengan penuh ketundukan.
2. Memuji yang memberi nikmat atas nikmat yang diberikannya.
3. Cinta hati kepada yang memberi nikmat dan (tunduknya) anggota badan dengan ketaatan serta lisan dengan cara memuji dan menyanjungnya.
4. Menyaksikan kenikmatan dan menjaga (diri dari) keharaman.
5. Mengetahui kelemahan diri dari bersyukur.
6. Menyandarkan nikmat tersebut kepada pemberinya dengan ketenangan.
7. Engkau melihat dirimu orang yang tidak pantas untuk mendapatkan nikmat.
8. Mengikat nikmat yang ada dan mencari nikmat yang tidak ada.
-Syukur memiliki tiga makna.
Pertama: Mengetahui (pemberian tersebut) adalah sebuah nikmat. Artinya dia menghadirkan dalam benaknya, mempersaksikan, dan memilahnya.

Kedua: Menerima nikmat tersebut dengan menampakkan butuhnya kepadanya.
Ketiga: Memuji yang memberi nikmat.
- Pujian yang bersifat umum adalah menyifati pemberi nikmat dengan sifat dermawan, kebaikan, luas pemberiannya.
- Pujian yang bersifat khusus adalah menceritakan nikmat tersebut dan memberitahukan bahwa nikmat tersebut sampai kepada dia karena sebab Sang Pemberi tersebut.
Derajat SyukurSyukur memiliki tiga tingkatan:
- Pertama: Bersyukur karena mendapatkan apa yang disukai.
Tingkat syukur ini bisa juga dilakukan orang Islam dan non Islam, seperti Yahudi dan Nasrani, bahkan Majusi.
- Kedua: Mensyukuri sesuatu yang tidak disukai. Orang yang melakukan jenis syukur ini adalah orang yang sikapnya sama dalam semua keadaan, sebagai bukti keridhaannya.
- Ketiga: Seseorang seolah-olah tidak menyaksikan kecuali Yang memberinya kenikmatan. Artinya, bila dia melihat yang memberinya kenikmatan dalam rangka ibadah, dia akan menganggap besar nikmat tersebut. Dan bila dia menyaksikan yang memberi kenikmatan karena rasa cinta, niscaya semua yang berat akan terasa manis baginya. Dalil-dalil tentang Syukurوَاشْكُرُوا لِلهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ“Bersyukurlah kalian kepada Allah jika hanya kepada-Nya kalian menyembah.” (Al-Baqarah: 172)فَاذْكُرُوْنِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُوْنِ“Maka ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengingat kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Ku dan jangan kalian kufur." (Al-Baqarah: 152)وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ “Dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya dan kepada-Nya kalian dikembalikan." (Al-'Ankabut: 17)وَسَيَجْزِي اللهُ الشَّاكِرِيْنَ“Dan Allah akan membalas orang-orang yang bersyukur.” (Ali 'Imran: 144)
-BUKTI-BUKTI DALAM AL-QUR’AN
1. Syukur merupakan wasiat Allah yang pertama bagi manusia setelah mampu berfikir, Allah memerintahkan untuk bersyukur kepada-Nya dan kepada kedua orang tua dinyatakan dalam surat [QS. Luqman, 31:14].
2. Allah SWT meridhai orang-orang yang bersyukur [QS. Az-Zumar, 39: 7].
3. dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia? (Q.S. An-Naml : 40)

Lihatlah bahwa Allah tidak membutuhkan Syukur kita Allah itu Maha Kaya, karena sesungguhnya kalau kita bersyukur maka itu akan kembali kepada kita juga. Allah SWT tidak akan pernah mensia-siakan amal perbuatan kita walau sekecil apapun.

-Kata-kata ni’mat yang kita jumpai dalam Al-Qur’an
1. Al-Baqarah, “Dan ingatlah ni’mat Allâh kepadamu” (QS. Al-Baqarah [2]:231)
2. kata Na’mâ` dalam surat Hûd, “Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya” (QS. Hûd [11]:10)
3. kata al-Na’îm seperti pada surat al-Takatsur, “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni’matan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS. Al-Takatsur [102]:8)
Al-Raghib (tt, 499) menjelaskan, al-Ni’mat itu adalah suatu hal yang bagus (baik)

By Khoeirrrrr

So siapa aja yang pengen ngambil silahkan

jangan lupa beri comentnya sekalian.,.,.???!!!