MASJID AGUNG AL-AKBAR SURABAYA
Masjid dari segi bahasa, kata tersebut terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang paling nyata dari makna-makna di atas. itulah sebabnya mengapa bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "tempat bersujud." Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Karena itu Al-Quran sural Al-Jin (72): 18, misalnya, menegaskan bahwa, Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena janganlah menyembah selain Allah sesuatu pun. Rasul Saw. bersabda, Telah dijadikan untukku (dan untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri (HR Bukhari dan Muslim melalui Jabir bin Abdullah). Jika dikaitkan dengan bumi ini, masjid bukan hanya sekadar tempat sujud dan sarana penyucian. Di sini kata masjid juga tidak lagi hanya berarti bangunan tempat shalat, atau bahkan bertayamum sebagai cara bersuci pengganti wudu tetapi kata masjid di sini berarti juga tempat melaksanakan segala aktivitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah Swt. Dengan demikian, masjid menjadi pangkal tempat Muslim bertolak, sekaligus pelabuhan tempatnya bersauh.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki beragam wisata religi, juga banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah dan situs, makam para wali, masjid tua yang bersejarah, dan masjid Al Akbar yang ada di Surabaya. Beragam wisata religi di Jawa Timur selalu ramai dikunjungi baik dari lokal maupun luar daerah dan ada juga yang dari luar negeri atau mancanegara. Masjid al-akbar Surabaya, masjid ini adalah salah satu masjid terbesar di asia tenggara. Terletak di selatan Surabaya wilayah Pagesangan dekat dengan jalan tol Surabaya Gempol, dibangun di atas lahan seluas 11,2 hektar dengan luas bangunan kurang lebih 28.509 meter persegi.Tanah untuk membangun masjid al-akbar disediakan oleh pemda Surabaya, ditambah lahan luasnya penduduk yang rela dibebaskan hinga mencapai-+ 11,2ha. Dari desain arsitektur oleh tim ITS dengan konsulatan ahli yang telah berpengalamn banyak yang membangun masjid-majid besar Indonesia maupun luar negeri. Pelaksanaan dimulai dari dengan Loading test untuk mengetahui kekuatan tanah, kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan arah kiblat yang berita ini atau waktu pelaksanaan hal ini banyak dihadiri para pemuka agama dan departemen agama, begitu pula dewan masjid dll. Mengingat posisi tanah lebih labil dengan tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system pondasi dalam paku bumi, dengan menacapkan tiang panjang beton berdiameter 60 cm, sedalam 30 cm dan sebanyak 2000 lebih titik tiang pancang. Karena banyak yang diperlukan, terjadi kekurangan stok sehinga harus dikirim dari jawa tengah. Proses pemacangan pondasi ini menhabiskan waktu tiga bulan. lantai dirancang dengan ketinggian 3 meter dari pemukiman jalan sekitar lokasi, berarti diperlukan tanah pengangguran setinggi itu pula. Namun dalam pelaksanaan selanjutnya mengalami perubahan, ruangan-urungan dijadikan basement, lantai diatas besment disangga dengan tian-tiang. Pengerjaan lantai dibuat dengan sistemm pengecoran di tempat dan beton precast, terdiri dari pelat lantai empat pesergi pnajang dengan lebar 3x3 meter dan tebal 15 cm. sampai dengan tahap penyelesaian lantai yang lantai memakan waktu kurang lebih tiga bulan untuk pembangunan masjid sudah sempat digunakan untuk sholat idul fitri. Untuk kedudukan atap disiapkan, balok beton dengan system vierendeel, yang menhubungkan kolom-kolom struktrur pada ketinggian 20m atas lantai dasar. Balok beton ini membentang 30m tanpa kolom sehingga bidang lantai tidak terpisah oleh sekat, dengan dijamin bahwa jamaah tidak terpisah oleh sekat waktu sholat. Rangka kubah dibuat dengan system spce frame, menggunakn bahan besi baja dengan sisitem cremona atau struktur segitiga yang disambung-sambung. Selanjutnya kubah dibentuk di atas rangka atap dengan bentangan utam sampai sepanjang 54 meter, tanpa tiang penyangga.Pentup struktur rangka kubah atap dan kubah adalah enamel shee penel, yaitu plat baja yang dicating atau diwarnai, kemudian dipanskan hingga 800 derajat celcius selanjutnya plat dipotong-potong dengan ukuran trtentu dan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, sehingga berfungsi sebagai atap. hal ini di disain kusus untuk masjid al-akbar kira-kira bertahan sampai 50 tahun dengan kemapuan untuk tahan panas dan hujan, serta tahan karat. Penutup rangka bawah berfungsi sebagai plafon ditutup dengan bahan kedap suara , sehingga akustik pada banguna ini didesain dengan sangat memadai. Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru kombianasi dengan hijau. Keunikan kubah ini, bentuknya hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer, memiliki tinggi sekitar 27 meter. Model kubah menumpu pada bentuk piramida terpancung dalam 2 layer setinggi 11 meter dengan bentang tumpuan atau diameter 54 m x 54 m. Serta memiliki satu menara yang tingginya 99 meter.
Masjid ini dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Walikota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro. Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI H. Tri Sutrisno. Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid. Ini tertulis di depan pintu masuk al-akbar, terdapat batu tulisan yang merismikan dan pelatakan perttama beserta miniatu dari masjid al-akbar ini. Ketika, Nampak dari kejauhan terkesan damai dan sejuk, masjid berlantai dua ini dilengkapi lift dan menara. Pengunjung masjid dapat menikmati pemandangan kota Surabaya, Sidoarjo. Dihiasi dengan berbagai corak ukiran dan kaligrafi di seluruh bagian bangunan. Pintu masuk masjid diukir dan dibuat dengan kayu jati sebanyak 45 pintu utama.Dengan daun pintu ganda yang berarti dibutuhkan 90 daunpintu ganda dengan ukran lebar 1,50 M dan tinggi 4,50 M. pintu ini dipesan dari pengerajin Surabaya berat pintu 250 kg. Di serambi depan masjid juga terdapat bedug dan kentongan yang khas ukirannya. Memasuki masjid, pengunjung disuguhi ornamen ukir dan kaligrafi yang sangat dominan menghiasi dinding-dinding masjid. tempatkan rak Al-Qur’an yang tersebar di seluruh penjuru masjid. Ornamen atas terdapat kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar satu meter. Semua ornamen dan kaligrafi yang ada adalah sebagian dari ekspresi terhadap keagungan Allah SWT. Masih dalam nuansa arsitektur, salah satu penunjang keindahan adalah terpenuhinya kebutuhan penerangan, mulai dari penerangan dalam gedung, halaman, taman, hingga lampu yang menerangi kubah dan menara. Untuk menggerakkan energi, saat ini dipasok listrik berkekuatan 1 Mega Watt. Penunjang keindahan lain adalah interior hiasan kaca patri yang lama tidak dipergunakan oleh masyarakat umum. Padahal kaca ukir seni ini menjadi suatu kekuatan dan keindahan tersendiri di bidang eksterior dan interior. Selain bermanfaat menghemat energi, kaca patri ini juga berfungsi untuk meredam suara bising. Di ruang utama sering diselenggarakan tabligh akbar yang melibatkan TV atau pihak ketiga. Kegiatan tersebut bernama tabligh akbar. Sedang defenisi Tabligh Akbar di lingkungan MAS adalah kegiatan pengajian yang dihadiri umat Islam dengan menggunakan semua area MAS atau kegiatan yang menutup kesempatan orang lain menggelar acara, kecuali Resepsi Pernikahan di Ruang As Shofa dan Al Marwah. Contoh kegiatan ini Dzikir Ustadz Haryono dan dakwah Arifin Ilham. Sering diadakan keajian islamia, terutam selesai jum’atan. Keterangan ini diperoleh ketika salatu jamaa mengantakan “pernah dan mungkin sering kedatangan orang-orang luar negeri . ada kejadian ketika terjadi peperangan dinegara islam salah satu orang yang berkempentingan dating kemasjid tersebut dengan melihatkan kejidaian yang sebenaranya.” Hal ini membuktikan bahwa al-akbar juga menyugukan wawasan yang luas.
Di MAS juga tersedia dua gedung pertemuan yang representatif, yakni ruang as Shofa dan al Marwah. Kedua gedung ini bisa digunakan untuk resepsi pernikahan, seminar, pameran dan sebagainya. Selain dipakai akad nikah, ruang Zaitun ( di bawah Ruang As Shofa) dan Ruang Yasmin (di bawah Ruang Al Marwah) seringkali dipakai masyarakat untuk kegiatan manasik haji, pengajian, penyuluhan agama, pesantren Ramadhan dan sebagainya. Profil dan fasilitas masing-masing ruang tersebut adalah, luas 42 M x 42 M, mampu menampung 4.000 undangan, sound system, kapasitas listrik maksimal 10 Kva, kebersihan dan keamanan. Karena ada paduan antara nuansa alam dan ornament pintu dan bedug masjid, ini mengundang daya tarik tersendiri, terutama para pecinta seni dan budaya Islam. Tidak heran, jika banyak masyarakat dan perusahaan yang menggunakan area ini untuk menggelar berbagai kegiatan, antara lain lomba kaligrafi, lomba nasyid), fashion show, lomba mewarnai, kasidah tradisional dan banyak event lainnya.. Bagi pengunjung yang datang untuk sekedar melepas lelah ataupun yang ingin bersantai sehabis salat Jumat bisa internetan gratis karena disediakan hot spot dan wi-fi.
Dari menara masjid dengan tinggi 99 meter tersebut. Tarifnya hanya Rp. 3000,- (Tiga ribu rupiah) per orang. Didalamnya terdapat orang jualan, yang menemani ketika melihat pemandangan kota Surabaya . ketika meliput terdapat siswa yang mengatakan “subhanallah, mahasuci Allah begitu indahanya pemandangan masjid ini. Bisa melihat pesawat yang turun secara jelas dan jalan tol yang indah”. Tak lepas dari itu kaca yang menghiasi menara tebal. Dalam rancangan menera tadinya berjumlah 7 buah namun karena pertimbangan-pertimbangn yang bersifat teknis maupun biaya, menra hanya dibuat satu. Untuk membangun slip from dari singapura yang kurang lebih memerlukan waktu 2 bulan dalam pengecorannya menara ini dilengkapi dengan lift dan memuat orang sebanyak 30 orang. Tak lupa terdapat fasilitas-fasilitas yang memadahi salah satunya terdapat satunya ada perpustakaan, ploklinik dan taman pendidikan dll. Seangkan ketika bulan puasa atau hari libur kebanyakan ada orang-orang yang berjualan di pinggir-pinggir masjid ini.
Sumber-sumber:
Laporan pembangunan masjid al-akbar Surabaya
Rifa’I bachrun rifa’i.Menjemen masjid(2005:Benang merah bandung
http://www.eramuslim.com/hikmah/rihlah/masjid-al-akbar-surabaya.htm
http://heryanto-h2o.blogspot.com/2011/01/masjid-al-akbar-surabaya.html
http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Quraish/Wawasan/Masjid.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar