HAJI WADA’
Pada 25 Zulhijjah kaidah tahun kesepuluh Nabi beserta semua istrinya pergi melaksanakan haji. Dan diikuti jumlah manusia +114000 orang waktu tergilincir matahari mereka berangkat, ketika itu sholat lohor disingkat menjadi 2 rakaat atau yang disebut qosor.Bilamana mereka sudah sampai di zul-hulaifah atau sekarang disebut BirAli jaraknya sekitar 6 mil (11 KL) dari Madinah ke kota Mekkah. Keesokan harinya rasullah, billa nabi sudah mengenakan pakaian ikhrom atau disebut midot mereka semua masing – masing menggunakan pakaian yang sama dan sederhana. Tapi sebelum rasullah mengenakan pakaian ikhrom Aisya r.a berkata: Aku mengoleskan wangi – wangian terbaik yang kupunya sebelum ihrom, kemudian beliau ihram. Rasullah mengucapkan talbiyah yang diikuti oleh muslim. Pengucapan ini sebagai berikut “Labbaika Allahumma Labbaika Labbaik La Syarika Laka Labbaika Labbaika La Syarika Laka Labbaika. Di hari itu ribuan muslimin berserah dengan penuh iman. Tatkala rombong itu sampai disarif, Nabi berkata kepada sahabatnya “ Barang siapa diantara kamu tidak membawa binatang kurban dan ingin berumrah lakukanlah, tetapi yang memmbawa binatang kurban jangan”. Aisyah juga menceritakan ketika itu beliau mendapat haid sesaat sebelum tiba di sarif . Beliau berkata tatkala Nabi memasuki kemahku, aku sedang menangis. Lalu Nabi bertanya “Apakah engkau haid? “ Aisya menjawab” Banar” Rosul menjawab “ Haid adalah hal yang lumrah bagi putri – putri adam karena itu kerjakanlah yang mesti dikerjakan orang haji, kecuali thawaf di baitullah sesudah itu (tunggu) sampai kau mandi (selesai haid)”.Baru selesai dihari arafah tapi beliau tetap menjalankan haji. Selesai orang berhaji baru beliau umrah yang dibonceng oleh kakaknya Abduurrahman.
Ketika hajinya sudah sampai Mekkah pada hari ke-2 zulhijjah, Nabi cepat – cepat menuju ka’bah. Kemudian mengusap hajar aswad, menciumnya lalu berthowaf dika’bah 7x dan pada lari pertama ia berlari – lari kecil. setelah melakukan salat di makam Ibrahim ia kembali dan sekali lagi mencium hajar aswad. Kemudian ia keluar dari masjid itu menuju bukit satu, lalu melakukan sa’i antara safa dan marwa selanjutnya Muhammad berseru supaya barang siapa tidak membawa ternak kurban untuk disembelih, jangan terus menggunakan pakaian ikhrom. Ada beberapa orang yang masih ragu, Nabi marah sekali dan berkata “ Apa yang kuperintahkan, lakukanlah” bahwa Rosullah marah, ribuan mereka segera melepaskan pakaian ikhromnya dengan rasa menyesal .
Ketika Ali kembali dari yaman, ia sudah mengenakan pakaian ihram sebagai persiapan haji, setelah diketahui Rosullah memimpin jemaah haji. Ketika ia menemui Fatima & dilihatnya sudah melepaskan ihram hal ini ditanyakannya. Fatima menerangkan bahwa Nabi memerintahkan mereka melepas ihram itu waktu umroh. Ali langsung menemui nabi, ia hendak melaporkan perjalanannya pergi ke Yamamah, selesai melaporkan Nabi berkata “ seperti berthowaf dika’bah kemudian lepaskan ihrommu seperti teman – teman yang lain” Ali menjawab saya sudah mengucapkan ihlal seperti yang anda ucapkan “ kembaillah dan lepaskan ihrommu seperti dilakukan teman – temanmu” kata Nabi lagi dan beliau juga menanyakan “ apakah engkau mempunyai binatang kurban; Ali menjawab tidak. Muhammad membagikan binatang kurban yang dibawahnya itu kepada Ali. Dengan begitu Ali terus mengenakan ihram & melakukan manasik haji akbar sampai selesai.
Pada hari kedelapan zulhijja, hari tarwiyah Muhammad pergi ke Mina. Selama sehari ia tinggal dalam kemah dan melakukan kewajiban sholat. Selesai sholat subuh, dengan menunggang unta ia menuju arah ke bukit Arafah dan ketika mendekati bukit itu dengan di kelilingi oleh ribuan muslim yang mengikuti perjalanannya ada yang mengucapkan talbiah, ada juga yang bertakbir, dinamirah, sebuah desa sebelah timur arab, telah dipasang kemah untuk nabi atas permintaannya. Bila matahari tergelincir, ia berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan urana, disinilah tujuan Rosullah.Dimana kaum Muslimin dipanggilnya dan beliau berkutbah yang bersejarah di haji perpisahan. Isinya sabgai berikut:
Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anak
kalimat "Wahai manusia sekalian! perhatikanlah
kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian.
"Saudara-saudara! Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadapTuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya,aku sudah menyampaikan ini!”
"Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.”
"Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba 'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib semua sudah tidak berlaku.Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi'a bin'l Harith b. 'Abd'l-Muttalib!
"Kemudian daripada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walaupun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.”
“Saudara-saudara. Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.”
“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya'ban.”
“Kemudian daripada itu, saudara-saudara. Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.”
“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.”
“Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.”
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya "hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar!.Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi: “Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?” Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!" .Lalu katanya:"Ya Allah, saksikanlah ini!
Selesai menyampaikan khutbah itu Nabi turun dari al-Qswa’ ia masih ditempat itu sampai waktu asar -lohor. Kemudian menaiki kembali untanya menuju sakharat, disinilah Nabi membacakan firman Allah kepada mereka “ Hari ini kusempurnakan agamamu bagimu dan ku-cukupkan karunia ku untuk mu & ku pilihkan islam menjadi agamamu” ketika Abu Bakar mendengar hal ini ia merasa, bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi akan menghadap Tuhan. Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di Muzda-lifah. Pagi – pagi ia berangkat dan turun ke Masy’ah al-haram, kemudian ke pergi ke mina. Dan beliau menyembelih 63 ekor unta, setiap satu untanya untuk umur satu tahunnya yang selebihnya dari jumlah seratus ekornya unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari medinah, disembelih oleh Ali, kemudian dicukurllah rambutnya dan tuntaslah hajinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar