Untuk pengalaman saya bertemu dengan oran-orang yang mempunyai nama cukup terkenal dalam dunia politik entertain cukup sering. Dengan mengikuti mading sekolah dan jurnalistik sekolah. Tapi ketika kuliah saya sudah tidak pernah lagi berjumpa lagi dengan orang-orang seperti itu. Hari ini berbeda dengan hari-hari yang lain karena saya dapat bertemu Mbak Meida syafira, disuatu acara tertentu berlokokasi disurabaya. Ketika acara pengajian itu dimulai saya mendengarkan dengan khimat sambil memaknai apa yang disampaikan pada kitab al-hikam yang dibawakan oleh seorang ustadz, waktu terus mengalir. Hingga pada acara puncak telah tibah, yakni kedatangan mbak Maida. Salah satu pembawa acara mengatakan “siapa yang bertanya bisa foto bersama” ditengah acara berlangsung. Seketika tangan ini menngetik menuju hp membuat pertanyaan yang singkat tapi jelas “selama mbak Maida kuliah,dan menjalkan aktifitas entertainmen bagai mana cara membagi waktu?, perstasi apa yang selama ini mbak raih ketika kuliah dan apa menjadi pemain sintron bisa mendidik masyarakat?” tapi hati ini tak mau kompromi dengan fikiran yang ingin foto dengan mbak maida. Malah bergerak menuju teman disampingkung untuk bertanya dengan pertanyaan yang saya buat di HP. Dengan satu syarat nati kalau dipilih saya di ajak foto, beliau mau. Tidak lama setelah itu ia mengacungkan tangan dan diterima pertanyaan tersebut. Setalah itu diberi bingkisan dan diajak foto bersama dengan saya. Tapi saya bodohya tidak sempat bersalaman dengannya, mungkin efek dari kegembiraan tersebut. Hati ini sedikit iri melihat teman saya tadi bersalam dengannya. Setelah acara usai saya berniat pulang, tapi teman saya satunya menginginkan foto bersama dengan mbak maida satu kali lagi. Hati aku ikut bergejolak, aku ikut mengejarnya. “mbak foto, mbak foto”, hingga pda akhirnya saya berda disamping beliau tapi apa yang saya dapat hp yang untuk motret eror. Saya sudah putus asa, wajah ini aku lipat-lipat dan bibir ini seperti sperti bibir burung. Teman saya mengajak lagi “ sudalah jangan putus asa ayo”, untuk yang ketiga saya tidak yakin. Tapi disana ada teman saya dan saya meminta pertolongan kepadanya. Dia menjawab spertinya tidak bisa kurang lebih seperti itu, saya juga salah kenapa saya jadi tidak tau posisinya. Segera saya kejar sendiri dan saya meminta foto “mbak ayo mbak saya minta foto”,
jawabnya “tadikan sudah dek”
aku menjawab “ia, tapi hpku rusak mbak”
“ia ayo lagi cepet ya”
Segara saya nyalakan hp dan mengejar waktu,untuk beliau segarah pulang. Yang saya salut pada mbak maida beliau masih mau memberi kesempatan pada saya lagi walau disana berdesak-desakkan, ia juga masih ingat kalo saya meminta foto padanya ketika hp saya rusak. Tangan saya juga di pegang ketika sedang memontret beliau. Sungguh murah hatinya, tapi untuk yang terakhir saya juga belum sempat mengucapkan terimakasih dan bersalaman dengannya. Maaf ya mbak, Jarang saya melihat artis sperti ini. Meskipun hari pertama saya keluar dari rumah sakit tapi saya cukup senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar