dinasti Fatimiah History of the arabs

Philip K. Hitti, History of the arabs(Jakarta: Serambi ilmu semesta,2010)
Buku ini membahas zaman sebelum kedatangan islam hingga dinasti utsman. Yang akan saya jabarkan dimulai pada dinasti fatimiah dan kekuasaan utsmani. Lahirnya dinasti fatimiyah pada 909M didirikan oleh sa’id ibn Husayn, atau bagi mereka yang tidak mempercai bahwa mereka turunan fatimiah sering disebut Al-Mahdi/Ubay dialah al-mahdi. Ia adalah satu-satunya dinasti Syi’ah dalam islam, didirikan diTunisia, mereka berhasil menggoyakan kekhalifaan Umayyah. Ia datang dari suriah afrika utara, dimana propaganda syi’i telah meciptapkan kondisi yang baik baginya. Dengan berhasil menghasut suku berber ia berhasil menumbangkan gubernur-gubenur aghlabiyah dan Rustamiyyah. Ubay dillah menegakkan pemerintahannya diistana aglbiyah, dua tahun setelah itu dia membunuh syi’i dan memperluas wilayah hampir sampai seluruh wilyah afrika, ia lebih fokus pada perluasan wilayah. Ketika digantikan anaknya Al-Qasim (934-946), ia menyerbu pantai utara prancis, menguasai Genoa, dan sepanjang pesisir calabria. Dibawa pimpina al-Mu’iz(952-975) ia menyerbu pantai spanyol. Tiga tahun kemudian tentara tersebut menuju atlantik. Pada tahun 969 Mesir terbebas dari Iksidiyah, setelah kemanangan fusthat oleh jawhr , ia mulai mendirikan markas baru yang diberinama al-Qahirah. Kota ini, kairo modrn menjadi pusat kota dinasti Fatimiyah pada tahun 973. Pada 972 jawhr mendirikan masjid agung al-Azhar setalah itu oleh khalifah al-Aziz dikembangkan menjadi universitas. Pada pemerintahan Abu Manshur al-aziz (975-996), ia tealah menenggelamkan penguasa Bagdad dan membangun istana yang menyaingi istana Abbasyiah. Puncak kejayaan terjadi pada pemerintahan khalifah yang kelima ini. Kerajaan Mesir senang tiasa dilputi kedamaiaan.
Setelah itu pemerintahannya dilanjutkan oleh al-Hakim (996-1021), ia diberikan tahtah sejak umur 11 tahun. Kekusaannya dilakukan sangat kejam. Sesungguhnya kekusaan tersebut berada di tangan para wazir, hingga mendapat julukan “al-malik”. Pengganti dari al-Hakim ialah al-Zahir (1021-1035) ia diangkat sebagi khlifah ketika umur enam belas tahun. Pada pemerintahannya yang dilakukan antara lain membangun kemabali gereja-gereja yang didalamnya terdapat makam suci. Al-Zahir digantikan oleh anaknya ialah al-Muthasir ketika diangkat menjai kholifah ia berumur sebelas tahu. Kemunduran dinasti fatimiah terlihat dari kekuasaan al-Muthasir. Sejak pemerintahaannya kekasauaan terjadi dimana-mana, pertikaian orang turki dengan, suku berber dan pasuka sudan. Kekuasaan negara lumpuh. Kelaparan terjadi selama tujuh tahun telah melumpuhkan perekonomian negara. Ditengah kusulitan itu ia memanggil seorang Armenia Badr al-Jamili sebagi seorang wazir, ia mengambil komando dan bisa memadamkan berbagai kekaucauan. Tapi hal ini tidak bertahan lama. Usaha badr maupun, al-Malik al-afdhal tidak mampu menahan kemunduran dinasti tersebut. Ketika al-Muntashir meninggal, al-malik al-fadhal menepatakan anaknya sebagai khoilfah dengan julukan al-Musta’li (1094-1101). Setelah al-Musta’li ia mengangkat anaknya yang berumur lima tahun sebagai kholifah mendapat gelar al-Amir, dengan harapan dalam pemrintahannya dibawah pengaruh al-Musta’li. Masa peralihan pemirintahan, diperintah oleh al-Hafiz(1130-1149) sebagai wali namun bukan sebagai khalifah. Kekusaannya hanya sebatas istana kekhalifaan, penggantinya ialah al-zafir anaknya sendiri. Kekusaan al-zafir direbut oleh seorang wazir yakni ibn al-sallar, juga terdapat pembunuhan misterius al-Zafir. Hari kedua setelah meninggalnya khalifah diumumkan bahwa al-fa’iz anakanya sebagai kholifah. Ia menjadi khalifah terakhir dalam dinasti fatimiah. Kehidupan masarakat yang sulit menjadikan sungai nil sebagai sumber kehidupan mereka, keadaan semakin parah dengan datangnya wabah penyakit dan pajak yang tinggi, pemeresan yang umum terjadi untuk memuasakan khalifah dan angakatan bersenjata ditambah dengan kedatangan perang salib serta balasan dari Almaric, raja yarulsalem. Keadaan itu diakhiri oleh salah al-Din yang menurunkan khalifah fatimiyah.
Pada periode Fatimiyah, kebudayaan yang mendominasi adalah kebudayaan persia. Khalifiah yang bisa dikatakan kholifah tekaya adal al-ma’mum. Dikatakan ia membangun paviliun yang menyerupai ka’bah didalam istananya. Serta penemuan al-Maqrizi menemukan warisan meliputi batu-batu berharga, vas-vas kristal, piring-piring berlapis emas dll. Pada sistem adminitrasi lebih condong ke persia kono, dalam hal militer dibagi menjadi tiga yakni Para amir, para perwira istana, dan komando-komando resimen. Para wazir terdiri beberapa kelas yang paling tinggi adalah mentri keamanan negara, sedangakan tingkat pegawai yang paling rendah adalah pegawai sekertariat negara. Alaziz adalah seorang prnyair dan sangat menyenangi pendidikan, ia mengembangkan universitas al-azhar. Sebagian besar pelajar saat itu menguasai dalam bidang hukum, sejarah dan puisi. Sedangkan dalam pemerintahan al-hakim ia membangun Dar al-hikmah (Rumah kebijak sanaan) atau Dar al-ilm (rumah ilmu). Didalamnya terdapat sebuah perpusatkaan dan ruang-ruang pertemuan. Kurikulumnya meliputi kajiaan keislaman, astronomi,dan kedokteran. Ia juga membangun sebuah ruang observatorium yang ditandai lahirnya Ali ibn yunus seorong astronom yang hebat. Ada ali al-hasan (bahasa latin), al-Haitsam pelatak dasar ilmu fisika dan optik, ibn Yunus penemu tabel astronomi, ibn al-Haitsam menulis tidak kurang dari seratus karya diantaranya matematika, astronomi, filsafat dan kedokteran. Kitab Al-Muntakhab fi ilaj al-ayn (tentang penyembuhan mata) ditulis oleh ibn ali al-Maushili. Bangunan yang masih brtahan saat ini diantaranya al-azhar bagian tengah yang merupakan pusat bangunan, pintu-pintu gerbang yang bertahan hingga kini ialah, bab zawilah, bab al-nashr,bab al-futh. Dinasti ini juga terkenal dengan tekstil yang ditemukan dibarat.
Ketika pada abad 11 masehi orang-orang keristen mulai melapangkan jalan kesuriah untuk merebut kekuasaan umat islam, ketika hal tersebut terjadi negeri itu dilanda perpecahan begitupula dibagian fatimiah, mesir. Diantara sebab terjadinya perang salaib ialah ketika kekuasaan Al-Hakim,dalam pemerinthannya ditandai dengan berbagai kekejaman, Ia telah membunuh beberapa wazir, merusak beberapa gereja Kristen temasuk gereja Holy Sepulchre (makam suci) di Palestina. Peristiwa ini menjadi sebuah pemicu berkobarnya perang Salib, selain itu Ia telah memaksa orang Kristen dan Yahudi memakai jubah hitam, dan menunjukkan tanda salib bagi orang Kristen bagiorang yahudi harus memakai bel. Tapi sebab utamanya ketika perang salib adalah permohonan kaisar alexis comnesus kepada paus urban II untuk membantunya karena kekuasaannya diAsia telah diserang oleh bani saljiuk. Pada tanggal 26 November 1095 Paus Urban menyampaikan pidatonya di clermot, bagian tengara perancis, dan berpidato pada initinya merebut kembali makam suci. Pembagian dimulai dari dari periode penaklukan pertama sampai 1144, ketika atabeg zangi dari mosul merebut kemabali kota Ruha, yang kedua, masa ketika umat islam melakukan perlawanan yang dimulai oleh zangi hingga mencapai kejayaan shalah al-Din. Ketiga periode perang sipil, perang kecil antar dinasti ayyubiah dan mamuluk berkhir pada 1291. Periode penakhlukan itu berakhir sebelum genderang perang salib kedua ditabuh (1147-1149), dan periode ketiga terjadi pada abad 13. Salah satun sasaran pasukan kristen adalah penahlukan konstatinopel (1202-1204) setalah itu, menyerang mesir (1218-1221) yang tidak menghasikan apa pun, dan satu periode lagi di tunesia (1270).
Ketika Imad al-Din Zangi naik tah-tah, menandai berakhirnya masa kemajuan dan kemegahan islam. Ia mendirikan dinasti Zangi (1127-1262), ia mengukir namnya di kerjaan-kerajaan kecil. Pengambilan kekusaan waktu perang slaip mengakibatkan, secara tidak langsung menghilangkan kepercayaan antara umat islam di suriah dan irak. Biasanya hal ini di sebut perang Salib kedua (1147-1149), yang dipimpin oleh Cornad II dan Lois. Peperangan ini tidak menghasilkan apapun sehingga kemanangan isala, atas kekuasaan Zangi wiliyah suriah kemudian digantika oleh anaknya Nur al-din.
Periode Saladin, karirnya memuncak ketika ia menemani pamnnya dala perjalanan pertamnya kemisr. Ia memiliki ambisi besar dalam hidupnya ketika perjalan tersebut dijalankan, yakni menggantikan Syiah di Mesir dengan Suni dan memerangi orang Franka. Ketika Salah diangkat menjadi mentri ia menghapuskan khalifah fatimiyah dan menggantinya menjadi kholifah Abbasyiah. Wafatnya Nur pada tahun 1174, Salah menyatakan kemerdekaan mesir. Kemudian ia mendeklarisakan bahwa dirinya sebagi salah satu sultan, cita-cita nur al-Din untuk mengusir orang Frangka diwujudkan oleh Salah. Kemenagan shalah dalam perang Hattin telah memangkas gerak penyebaran Frangka. Dan pada akhirnya pada 2 oktober menyerah sehingga pengantian lonceng menjadi adzan. Jatuhnya kota suci ketangan islam mebangkitkan semangat eropa. Hingga mengakibatkan perang salip ketiga pada akhirnya salah kalah. Tapi Richad salah satu pemimpin perang menikahi saudara perempuan dari salah, peistiwa ini mengakhiri perselisihan antara kristen dan muslim.
Ketika terbaring sekarat, al-salih menerima kabar bahwa kota dmyat terancam lagi oleh Lois IX, raja Prancis dan mentrinya pada perang salip ke enam. Pada kematian al-Sahalih (november 1249) , ketika Turan Syah kembali ke mesopotamia, ia gagal beradaptasi dengan budak-budak (mamuluk) ayahnya. Hingga pada akhirnya beliau dibunuh dan digantikan oleh Syajar sebagi ratu negara islam dan dinasi ayyubiyah didamasku yang baru berumur enam tahun, al-Asraf Musa dengan mempertimbangkan martabtanya disetujui sebagi penguasa. Tetapai yang bertindak sebagi raja adalah Mamuluk Aibak, pendiri dari dinasti Mamuluk. Kontak budaya yang terjadi ketika perang salip antara barat dan timur, pada orang barat lebih banyak meliputi seni, perdagangan dan industri dari pada aspek sastra maupun keilmuan.
Mamalik adalah jamak dari Mamluk yang berarti budak. Dinasti Mamluk ini didirikan oleh para budak. Mereka pada mulanya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa Dinasti Ayyubiyyah sebagai hamba, kemudian dididik dan dijadikan tenteranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang terpisah dari masyarakat. Pada masa penguasa Ayyubiah yang terakhir. Pada Al-Malik Al-Salih, mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Aybak (1250-1257) adalah sultan Mamuluk yang pertama dinasti ini terbagi menjadi dua besar yaitu Bahri dan Burji. kekuasaan Mamluk Bahri, sejak berdirinya (1250 M) sampai berakhirnya pemerintahan Hajji II tahun 1389 M dan hampir setengah abad berkuasa di Mesir dan melahirkan 24 Sultan. Kedua periode kekuasaan Mamluk Burji, sejak berkuasanya Burquq untuk kedua kalinya tahun 1389 M sampai kerajaan ini dikalahkan oleh kerajaan Usmani tahun 1517 M dan berhasil melahirkan 23 sultan. Mamluk Burji dibawa masuk ke Mesir oleh pemerintah Mamluk ketika itu, Sultan Qalawun (1279-1290). Bagaimanapun, sejak tampuk pemerintahan beralih kepada Mamluk Burji pada tahun 1382, Dinasti Mamluk mulai lemah kerana para sultan Mamluk Burji tidak memiliki pengetahuan tentang cara mengatur pemerintahan kecuali latihan ketenteraan disamping itu tingginya pajak,terjadi korupsi, adanya wabah penyakit. Tepatnya setelah kematian syah adanya konflik internal sehingga memberi kesempatan bagi munculnya dinasti syafiwiyah, dan terbentuklah kerajaan utsmani. Di dalam ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuan-ilmuan asal Baghdad dari serangan tentera Mongol. Kerana itu, ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti sejarah, perobatan, astronomi, matematik, dan ilmu agama.Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibn Khalikan, Ibn Taghribardi, dan Ibn Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama Nasir Al-Din Al-tusi. Di bidang perubatan pula, Abu Hasan `Ali Al-Nafis. Sedangkan, dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibn Taimiyah, Al-Sayuthi, dan Ibn Hajar Al-`Asqalani.
Turki utusmani, berkuasa sejak abad13 samapi abad 19. Raja perta turki utsmani adalah utsman dengan gelar sebagai raja dari keluarga utsman. Wialayah kekusaan utsaman cukup luas meliputi Semenanjung balakan, asaia kecil, arab timur tengah, mesir dan afrika utara. Turki utsmnai berkuasa sekitar 7 abad dengan 37 sultan. Puncak kejayaan turki utsmani terjadi pada saat kekuasaan sulayman dikenal oleh rakayat dengan sebutan mulia “al-Qanuni”. Ia mendirikan berbagai fasilitas dianataranya masjid, sekolah, rumah sakit, istana, musolem, jemabatan, terowongan, jalur kereta, dan pemandian umum. Yang paling mega dianataranya, masjid agung “sulaymaniah”. Kerjaan utsmani memberikan berbagai ilmu yang sangat terkenal, ilmu ketatanegaraan, arsitektur, dan puisi. Munculnya kemunduran turki utsmani diawali dari kekacauan pemerintah yang dipimpin oleh sultan Muhammad III pengganti Mourd III. Hingga sampai sultan Turki gagal dalam merebut kota wina. Pada masa-masa selanjutnya wilayah turki utsmani sedikit demi sedikit terlepas darikekusaannya, direbut oleh Eropa.
Sisa pada kekusaan Mamluk, ketika kedua belas sanajaq yang kemudian menjadi wilyah-wilayah bagian mesir tetapi setia pada kekusaan mamluk. Mereka selalu mempertahankan kekuasaannya. Mereka juga mengakui kekuasaan kerajaan utsman dengan selalu mengirimkan upeti pada setiap tahunnya. Menurut sejarah kekuasaan mamluk mencapai kejayaannya pada 1796 dibawah kekuasaan ali bey. Perselisihan anatara para pemimpin mamluk untuk mendapatkan kekusaan turki terus berlanjut hingga kedatangan Napoleon Bonaparte untuk menghukum para mamluk. Ditubuh militer turki terdapat Muhammad Ali yang berhasil mengusir Napoleon. Dia juga selama masih berkuasa pada tahun 1952 disebut sebagi bapak Mesir. Ia menerapkan monopoli antara produk-produk unggulan dari mesir. Sebagian guru besar dan dokter ia datangkan dari prancis. Ia juga mengundang berbagai misi militer, maupun pendidikannnya untuk melatih orang-orangnya. Muhammad ali juga mengirim misi-misi pribumi untuk belajar diprancis. Kedatangan Napelolen ke mesir menjadi saksi adanya pembaharuan ilmu dibarat yang berbeda dengan masa lalu. Hal ini terbukti ketika Muhammad ali mengirimkan beberapa penduduk pribumi ke prancis. Kemajuan yang luar biasa telah dialami oleh bangsa barat. Baik dari segi milter, pengetahuan dll. Sedangkan daerah mesir mengalami pembaharuhan yang di bawa oleh Muhammad abduh, Jamal al-din al-afgani. Salah satu yang ia nyatakan ialah “tidak ada pertentangan anatara islam dan ilmu pengetahuan”, smenjak itu terjadi pembaharuan Mesir modrn.
Kelebihannya, menjelaskan secara rinci tentang sejarah arab. Kekurangannya bahasanya yang sulit untuk dipahami, serta alur ceritanya yang panjang, kadang susah untuk menarik kesimpulan. Dibandingkan dengan buku lain sperti sejarah peradaban islam, buku ini urut menjelaskan sejarah yang terjadi. Dan klasifikasikan secara singakat.