Rabu, 13 April 2011

sumber-sumber

dari judul:
Poligami
fahul mekah
haji wada'
sakit dan wafatnya nabi

daftar pustaka:

-Hasem o.Muhammad sang nabi(2007.PT Cahaya instant suci: Jakarta selatan)
-Ali Muhammad.Keanggunan poligami(2001.PT Arafah: Solo)
-Haekal husain Muhammad. Sejarah hidup Muhammad(2010.PT. Mitra kerja Indonesia:Jakarta )


jika ada kesalahn mohan maaf

sakit dan wafatnya nabi

SAKIT DAN WAFATNYA NABI

Sebelum nabi sakit beliau memikirkan ke bagian utara yaitu Romawi, ia berpendapat kedudukan muslimin di perbatasan Syam perlu di perkuat, setelah pulang haji Nabi mengeluarkan panitia supaya menyiapkan pasukan besar ke daerah Syam. Muhammad memerintahkan kepada Usman langsung bergegas dan mempersiapkannya tiba – tiba Rosul jatuh sakit dan sakitnya semakin keras akhirnya mereka tidak jadi berangkat banyak orang – orang merasa kawatir karena jatuh sakitnya. Pada malam pertama Muhammad sakit ia tidak dapat tidur. Ketika itu ia keluar menemui pembantunya, ia mengajak pembantunya untuk pergi ke Baqi’ al-Garqad, perkuburan muslimin didekat Madinah ia berbicara dan menyuruh baqi’ untuk memintakan ampun.
Semakin hari demamnya semakin parah, beliau hanya mengimbangi sholat saja, dan langsung pulang. Beliau tak mampu bercakap – cakap lagi dengan sahabat – sahabatnya. Ketika ada berita kenapa Nabi memilih sham untuk menjadi pemimpin?
Banyak orang yang bertanya dan raga. Hingga akhirnya Nabi pergi ke masjid sebelum itu beliau menyuruh kepada istri-istrinya agar “di tuangkan tujuh kibrat air kepada dan perbagai suwan supaya saya dapat menemui mereka dan berpesan. Kepada mereka “setelah itu beliau pergi ke masjid dan duduk dimimbar menyampaikan pesan salah satunya agar mereka percaya bahwa sham pantas untuk menjadi pempin. Beliau juga berpesan agar kaum muhajirin jagalah ansar itu baik – baik.” Tidak lama setelah hari itu terjadi sakit Nabi tambah lama tambah parah. Hingga akhirnya beliau tidak mampu mepimpin sholat, dan menyuruh Abu bakar untuk memimpin sholat. Ketika itu Aisyah berkata “ Tetapi Abu bakar mudah terharu, suaranya lemah dan suka menangis kalau sedang membaca Al-Qur’an “Aisya terus mengulangi perkataannya, tapi Nabi tetap menginginkan Abu Bakar untuk menjadi pemimpin.
Pada suatu hari karena Abu Bakar tidak ada ditempat ketika bilal menyerukan Sholat. Maka umatlah yang disuruh dan suara umat yang sangat lantang terdengar oleh Nabi. Nabi pun bertanya pada Aisya “ Mana Abu Bakar?” “ Allah dan muslimin tidak menghendaki yang demikian .”
Keluarganya ingin memgobati Nabi, ketika Nabi pingsan, ia di minumkan obat oleh keluarganya. Ketika beliau sadar ia berkata :
“Siapa yang membuatkan ini? ,Mengapa kamu melakukan itu?
“ Kami kira Rasulullah menderita sakit radang selaput dada”, kata abas. Pamannya
“ Allah tidak akan menimpahkan penyakit yang demikian itu kendaku” ini membuktikan bahwa Nabi tidak mau di obati keluarganya. Ketika itu beliau keadaannya tambah membaik. Keluarga mereka menganggap karena dari obat tersebut nabi sembuh. Muhammad mulai pergi ke Masjid tapi beliau tetap menjadi makmum dan menyuruh Abu Bakar tetap menjadi imannya. Melihat keadaan Nabi yang semakin membaik kaum muslimin ikut senang seketika itu juga Abu Bakar meminta ijin untuk menemui istrinya. Tetapi kiranya perginya Nabi ke masjid itu adalah suatu ke sadaran batinnya akan disusul oleh kematian. Ketika maut akan menjemput beliau, meminta disediakan sebuah bejana berisi air dingin dan melakukan tangan kedalam bejana tersebut. Ada keluarga – Aisyah yang membawakan Sywak, beliau menunjuk dan mengisyaratkan bahwa menginginkannya dimintalah siwak tersebut. Seketika itu Aisyah melunakakan ujungnya siwak kemudian dengan itu Nabi menggosok giginya, dalam sakaratul maut Nabi berdo’a dipangkuannya mengucapkan “Allahummu Ya Allah! Tolonglah aku dalam sakaratul maut ini “ Aisya berkata terasa olehku Rasullah sallallah ‘alaih wasallam sudah terasa berat di pangkuanku. Saya perhatikan mukanya ternyata pandangannya keatas seraya berkata! “Dengan sahabat dari surga” Maka Rasullah pun berpulang sambil bersandar antara dada dan leher Aisya.

Haji wada'

HAJI WADA’
Pada 25 Zulhijjah kaidah tahun kesepuluh Nabi beserta semua istrinya pergi melaksanakan haji. Dan diikuti jumlah manusia +114000 orang waktu tergilincir matahari mereka berangkat, ketika itu sholat lohor disingkat menjadi 2 rakaat atau yang disebut qosor.Bilamana mereka sudah sampai di zul-hulaifah atau sekarang disebut BirAli jaraknya sekitar 6 mil (11 KL) dari Madinah ke kota Mekkah. Keesokan harinya rasullah, billa nabi sudah mengenakan pakaian ikhrom atau disebut midot mereka semua masing – masing menggunakan pakaian yang sama dan sederhana. Tapi sebelum rasullah mengenakan pakaian ikhrom Aisya r.a berkata: Aku mengoleskan wangi – wangian terbaik yang kupunya sebelum ihrom, kemudian beliau ihram. Rasullah mengucapkan talbiyah yang diikuti oleh muslim. Pengucapan ini sebagai berikut “Labbaika Allahumma Labbaika Labbaik La Syarika Laka Labbaika Labbaika La Syarika Laka Labbaika. Di hari itu ribuan muslimin berserah dengan penuh iman. Tatkala rombong itu sampai disarif, Nabi berkata kepada sahabatnya “ Barang siapa diantara kamu tidak membawa binatang kurban dan ingin berumrah lakukanlah, tetapi yang memmbawa binatang kurban jangan”. Aisyah juga menceritakan ketika itu beliau mendapat haid sesaat sebelum tiba di sarif . Beliau berkata tatkala Nabi memasuki kemahku, aku sedang menangis. Lalu Nabi bertanya “Apakah engkau haid? “ Aisya menjawab” Banar” Rosul menjawab “ Haid adalah hal yang lumrah bagi putri – putri adam karena itu kerjakanlah yang mesti dikerjakan orang haji, kecuali thawaf di baitullah sesudah itu (tunggu) sampai kau mandi (selesai haid)”.Baru selesai dihari arafah tapi beliau tetap menjalankan haji. Selesai orang berhaji baru beliau umrah yang dibonceng oleh kakaknya Abduurrahman.
Ketika hajinya sudah sampai Mekkah pada hari ke-2 zulhijjah, Nabi cepat – cepat menuju ka’bah. Kemudian mengusap hajar aswad, menciumnya lalu berthowaf dika’bah 7x dan pada lari pertama ia berlari – lari kecil. setelah melakukan salat di makam Ibrahim ia kembali dan sekali lagi mencium hajar aswad. Kemudian ia keluar dari masjid itu menuju bukit satu, lalu melakukan sa’i antara safa dan marwa selanjutnya Muhammad berseru supaya barang siapa tidak membawa ternak kurban untuk disembelih, jangan terus menggunakan pakaian ikhrom. Ada beberapa orang yang masih ragu, Nabi marah sekali dan berkata “ Apa yang kuperintahkan, lakukanlah” bahwa Rosullah marah, ribuan mereka segera melepaskan pakaian ikhromnya dengan rasa menyesal .
Ketika Ali kembali dari yaman, ia sudah mengenakan pakaian ihram sebagai persiapan haji, setelah diketahui Rosullah memimpin jemaah haji. Ketika ia menemui Fatima & dilihatnya sudah melepaskan ihram hal ini ditanyakannya. Fatima menerangkan bahwa Nabi memerintahkan mereka melepas ihram itu waktu umroh. Ali langsung menemui nabi, ia hendak melaporkan perjalanannya pergi ke Yamamah, selesai melaporkan Nabi berkata “ seperti berthowaf dika’bah kemudian lepaskan ihrommu seperti teman – teman yang lain” Ali menjawab saya sudah mengucapkan ihlal seperti yang anda ucapkan “ kembaillah dan lepaskan ihrommu seperti dilakukan teman – temanmu” kata Nabi lagi dan beliau juga menanyakan “ apakah engkau mempunyai binatang kurban; Ali menjawab tidak. Muhammad membagikan binatang kurban yang dibawahnya itu kepada Ali. Dengan begitu Ali terus mengenakan ihram & melakukan manasik haji akbar sampai selesai.
Pada hari kedelapan zulhijja, hari tarwiyah Muhammad pergi ke Mina. Selama sehari ia tinggal dalam kemah dan melakukan kewajiban sholat. Selesai sholat subuh, dengan menunggang unta ia menuju arah ke bukit Arafah dan ketika mendekati bukit itu dengan di kelilingi oleh ribuan muslim yang mengikuti perjalanannya ada yang mengucapkan talbiah, ada juga yang bertakbir, dinamirah, sebuah desa sebelah timur arab, telah dipasang kemah untuk nabi atas permintaannya. Bila matahari tergelincir, ia berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan urana, disinilah tujuan Rosullah.Dimana kaum Muslimin dipanggilnya dan beliau berkutbah yang bersejarah di haji perpisahan. Isinya sabgai berikut:
Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anak
kalimat "Wahai manusia sekalian! perhatikanlah
kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian.
"Saudara-saudara! Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadapTuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya,aku sudah menyampaikan ini!”
"Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya.”
"Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan bahwa riba 'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib semua sudah tidak berlaku.Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi'a bin'l Harith b. 'Abd'l-Muttalib!
"Kemudian daripada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walaupun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.”
“Saudara-saudara. Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.”
“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya'ban.”
“Kemudian daripada itu, saudara-saudara. Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.”
“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.”
“Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri.”
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya "hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar!.Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi: “Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?” Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!" .Lalu katanya:"Ya Allah, saksikanlah ini!
Selesai menyampaikan khutbah itu Nabi turun dari al-Qswa’ ia masih ditempat itu sampai waktu asar -lohor. Kemudian menaiki kembali untanya menuju sakharat, disinilah Nabi membacakan firman Allah kepada mereka “ Hari ini kusempurnakan agamamu bagimu dan ku-cukupkan karunia ku untuk mu & ku pilihkan islam menjadi agamamu” ketika Abu Bakar mendengar hal ini ia merasa, bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi akan menghadap Tuhan. Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di Muzda-lifah. Pagi – pagi ia berangkat dan turun ke Masy’ah al-haram, kemudian ke pergi ke mina. Dan beliau menyembelih 63 ekor unta, setiap satu untanya untuk umur satu tahunnya yang selebihnya dari jumlah seratus ekornya unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari medinah, disembelih oleh Ali, kemudian dicukurllah rambutnya dan tuntaslah hajinya.

fatthul mekkah

2. FATHUL MEKKAH
Kepemimpinan Nabi Muhammad ketika memenangkan, Kota Mekkah dari kaum Quraisy / kaum yang menantang Nabi. Peperang ini bermula dari kaum Quraisy yang melanggar perjanjian huadaibiah. Yang isinya sebagai beikut:
1. Perjanjian ini merupakan kesepakatan bahwa kedua belah pihak melakukan gencatan senjata dan tidak akan terjadi perang.
2. Anggota Quraisy yang menjadi muslim dan mendatangi Muhammad tanpa izin orangtua atau walinya, harus dikembalikan ke Mekah.
3. tiap muslim yang meninggalkakn islam, kemudian bergabng dengan kaum quraisy, tidak akan dikembalikan.
4. tiap klan yang ingin bersekutu dengan Muhammad, harus dibolehkan melakukannya.
5. Muhammad dan para sahabatnya akan membatalkan mengunjungi Makkah tahun ini tanpa menunaikan ibadah, dengan syarat mereka akan kembali tahun depan dan tinggal di makkah selama tiga hari. Mereka boleh membawa pedang tersarung dan tidak boleh mebawa senjata lain.
Awal mula perjanjian itu dilanggar ketika kaum klan Bakr menyerang perkampungan kepada kaum klah ka’b sebenarnya penyerang ini adalah penyerang yang biasa terjadi. Persoalan ini timbul karena ada campur tangan kaum Quraisy yang membentu kelompok klan bakr untuk menyediakan senjata dan ada yang terbunuh. Hingga akhirnya berita ini sampai kepada Nabi atas pelaporan kaum ka’ab. Muhammad mengirim utusannya untuk mengcek kembali keadaan peperang tersebut ternyata benar. Dan beliau mengirim tiga utusan untuk member 3 pilihan kepada kaum Quraisy pilihannya ialah :
1.Kaum Quraisy membayar diyah / denda terhadap orang yang terbunuh
2. Mengutuk perbuatan klan bakr
3. membatalkan perjanjian hudaiyah yang berarti perang.
Ternyata kaum Quraisy memilih untuk perang. Tepatnya di Madinah, senin 10 Ramadan 8H, 1 Januari 630 M. dan musim dingin bulan puasa. Nabi Muhammad terdiri dari 4700 orang dengan 200 ekor unta menuju ke kota Mekkah. Nabi mengumumkan bahwa mereka yang mengikuti perang boleh berpuasa atau tidak. Akan tetapi dalam hal ini Nabi tetap berpuasa. Kaum Quraisy menyadari akan kesalahannya, mereka ingin mengkelabui Muhammad agar tidak terjadi perang. Yakni mengirim Abu Sofyan, yang tak lain adalah mertua dari Nabi Muhammad, mungkin kaum Quraisy menganggap ketika kedatangan beliau dapat membatalkan peperangan. Tapi Nabi tetap tegas dalam keputusannya. Yakni jika mereka tidak memilih diantara pilihan membayar denda atau mengaku klan bakr adalah kafir maka akan terjadi perang. Abu Sofyan berbicara kepada putrinya yang dinikahi oleh Nabi, dengan Fatima anak Nabi tetapi tidak ada hasilnya istri, dan anak beliau ini percaya bahwa keputusan yang diambil oleh Nabi adalah benar adanya, akhirnya Abu Sofyan kembali menuju ke kaum Quraisy. Tak beberapa lama sampailah Nabi ke wilayah menyerang kaum Quraisy. Beliau menyuruh mereka untuk berkema dahulu dan menyalakan obor yang ada. Pada saat itu pasukan yang dibawa oleh Nabi. Salah satu dianataranya ialah Abu Sofyan. Abu Sofyan berbincang – bincang dengan sahabatnya “bahwa pasukan yang dibawa nabi sangatlah besar, apalagi gemerlapan yang terjadi di perkemahan” . Salah satu sahabat Nabi yang mendengar tersebut, menyuruh Abu Sofyan agar menghadap kepada Nabi. Terjadi berdebatan disini, Nabi ingin mengajak Abu Sofyan untuk masuk islam, tapi yang dikatakan Abu Sofyan “ wahai Muhammad, aku mengakui bahwa engkau adalah orang jujur kemurahan hatimu sudah termasyhur tapi aku tidak tau menau tentang kenabianmu”. Dan para sahabat Nabi menentang perkataan Abu Sofyan, mereka berkata “penghianat dan masih membantah perkataan nabi” dengan mendengar hal ini Abu Sofyan menundukkan kepala dan seraya mengucapkan syahadat. Ini menunjukkan bahwa Abu Sofyan sudah masuk islam, dia menginginkan tidak mau adanya peperangan. Abu Sofyan, dan para sahabat dengan Nabi berunding. Untuk menjaga kehormatan Abu sofyan dan agar tidak terjadi peperangan, keputusan yang diambil ialah: Barang siapa yang tidak ingin terjadi peperangan, mereka rakyat Quraisy harus bersembunyi di rumahnya sendiri, rumah abu sofyan, rumah hakim bin Hizam atau di ka’ba. Setelah itu abu sofyan kembali ke kaum Quraisy untuk memberi tahukah pengumuman tersebut. Beberapa hari kemudian pasukan Muhammad datang berbagai sisi timur, selatan, barat, utara kota mekkah. Yang terjadi saat itu perkampungan yang sangat sepi. Nabi Muhammad memerintahkan kepada persahabatannya agar tidak mengeluarkan pedang terlebih dahulu, jika ada perlawanan barulah mereka boleh melawan. Nabi juga menjadikan kesempatan ini untuk memotong berhala – berhala yang ada dikota Makkah. Kurang lebih 360 patung yang dihancurkan.Turunlah ayat pada kejadian fathul makkah. (Alimron ayat 67) Yang artinya. Ibrahim bukan seorang yahudi, bukan pula seorang yang berserah diri pada Tuhan. Ia bukan masuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan. Ketika turunnya ayat ini Nabi Muhammad marah karena didalam ka’bah terdapat lukisan tentang yesus, maryam, ibrahim, ismail, indah dll.
Ketika itu kaum Quraisy melihat hal tersebut dan Muhammad berkata “ Wahai kaum Quraisy! Hukuman apa, menurut kalian, akan kutimpahkan kepada kalian” mereka menjawab” engkau akan berbuat kebaikan, wahai saudara yang pemurah, putra dari orang yang pemurah, Muhammad berkata! Pulanglah kalian, karna kalian semua orang yang merdeka. Disini tidak ada balas dendam, tidak ada muka muram tidak ada penghianaan atau sindiran. Ke inilah fathul mekkah atau kemenangan kota mekkah,

Poligami

1. Poligami
Tujuan Nabi berpoligami salah satunya, dengan beberapa istri, nabi melahirkan sejumlah pengajar terutama bagi kaum wanita dalam ilmu feqh. Istri nabi langsung diajari dan mereka mengajarkannya pada wanita muslim. Dan selanjutnya untuk penghapusan adat jahiliya yang buruk adalah adobsi. Mereka menganggap anak adobsi menisbatkannya sebagai anak asli dari segi nasab dan pada setiap keadaan . Seperti nikah, penerimaan warisan dll seperti kisah Zaid anak yang diangkat rasullah. Rasullah tetap memanggilnya sebagi zaid bin hartsah bin syarahil, bukan zaid bin Muhammad. Beliau juga banyak menikahi wanita dari quraisy dengan begitu akan mengikat antar beberapa kabilah. Dan rasullah dapat menjinakkan dan mempersatukan kabilah-kabilah.
Beberapa cerita tentang istri nabi:
• Syaidah khdijah binti khuwailid
Khoidjah adalah seorang perempuan yang meperdagangkan hartanya. Berasal dari keluarga Asad ia bertambah kaya setelah dua kali menikah. Ketika nabi berumur 25 tahun disuruh pamannya untuk bekerja ke khodija. Dengan kejujuran dan kemapuan Muhammad mampu menguntungkan lebih banyak dibandingkan yang lain. Dalam waktu singkat khodijah jatuh cinta pada nabi. Dan khodija cerita pada Nufsah, sahabatnya ini bercerita pada nabi, dan melamar nabi agar mau menerima khodija sebagai itrinya. Dari perkawinan ini melahirkan anak perempuan dan anak laki-laki. Tetapi yang hidup hanyalah anak peremupan khodijah. Perempuan ini mengingfakan haratanya untuk memperjuangkan agama islam . Mendampingi Rhasullah ketika turunnya wahyu dll setelah khodijah meninggal dunia , beliau menikah lagi ketika usianya 50th.

• Syaidah Sauada binti zam’ah
Sauda adalah isteri orang yang termasuk mula-mula dalam lslam, termasuk orang-orang yang dalam membela agama, turut memikul berbagai macam penderitaan. Sebelum dini kahi oleh nabi saudah suda memeluk agama islam. Rasullah menikihainya setelah wafatanya khodija, beliau adalah janda dari Amru Al anshari. Nabi menikahi saudah karena untuk memberikan perlindungan hidup dan untuk memberikan tempat setara dengan Umm'l-Mu'minin.
• Syaidah Aisyah binti abu bakr as shidiq
Dia adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq , yang Rasulullah lebih suka memanggilnya “Humaira”. ‘Aisyah binti Abu Bakar Abdullah bin Abi Khafafah berasal dari keturunan suku Quraisy. Ketika umur 10-11 th. gadis cerdas ini dipersunting Rasulullah berdasarkan perintah Allah melalui wahyu dalam mimpi beliau. Rasulullah mengisahkan mimpi beliau kepada Aisyah :”Aku melihatmu dalam mimpiku selama tiga malam, ketika itu datang bersamamu malaikat yang berkata : ini adalah istrimu. Lalu aku singkap tirai yang menyembunyikan wajahmu , lalu aku berkata sesungguhnya hal itu telah ditetapkan di sisi Allah.” (Muttafaqun ‘alaihi dari ‘Aisyah radilayallahu ‘anha) . Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas. Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi`.
• Sayyidah hafsah binti umar
Hafsah seorang janda. Suami pertamanya Khunais bin Hudhafah al-Sahmiy yang meninggal dunia saat Perang Badar. Ayahnya Umar meminta Abu Bakar menikah dengan Hafsah, tetapi Abu Bakar tidak menyatakan persetujuan apapun dan meminta Utsman untuk menikahi anaknya , tapi ia menolak karena barusaja ditinggal oleh istrinya. Akhinya Umar mengadu kepada nabi Muhammad. Kemudian rasulullah mengambil Hafsah sebagai isteri. Bertambahlah kecintaan umar kepada Nabi.
• Syyidah zaenab binti khuzaimah
Dia adalah janda dari Ubaidah bin al Haris bin Abdul Muthalib yang telah wafat ketika perang badar. Ketika suaminya syahid, dialah yang merawat luka-luka dan membalut luka kaum muslimin. Ketika Rashullullha mengetahui kesabaran, ketabahan, kegigihannya, sedangkan tiada lagi yang menafakahinya. Saat iti zaenab berumur 60 th ketika dinikai oleh rashull.
• Syyiadah Zainab binti Jahsyi
Beliau putri dari bibi Rasulullah yang bernama Umaymah binti Abdul Muthalib bin Hasyim. Zainab kaum bangsawan yang terhormat. Dipandang dari ayahnya, Zainab adalah keturunan suku Faras yang berdarah bangsawan tinggi. Ia dinikahkan Rasulullah dengan anak angkat kesayangannya Zaid bin Haritsah. Tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, mereka akhirnya bercerai. Karena sering terjadi percekcokan tentang nasab zaid. Akhirnya mereka berdua cerai dan kemudian Allah memerintahkan Nabi Muhammad S.A.W untuk menikahi Zainab. "Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya). Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu`min untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adapun ketetapan Allah itu pasti terjadi." (QS Al-Ahzab[33]:37)

Rabu, 06 April 2011

inspirasi ku




jangan anggap masalah sebagai masalah
tapi anggap sebagai ukiran terindah
Tersenyumlah ketika memandangnya
Dan bersyukurlah kita masih diberi masala
karena Dia masih sayang pada kita

Inspirasiku utuk mu.
by khoier

Jumat, 01 April 2011

ketika aku mngenang kalian

Tak kan selamanya tanganku mendekapmu
Tak kan selamanya raga ini menjagamu

Seperti alunan detak jantungku
Tak bertahan melawan waktu
Semua keindahan yang memudar
Atau cinta yang telah hilang
Reff:
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi

Biarkan aku bernafas sejenak
Sebelum hilang
Tak kan selamanya tanganku mendekapmu
Tak kan selamanya raga ini menjagamu
Jiwa yang lama segera pergi
Bersiaplah para pengganti
Peterpen



Ketika aku mngenang kalian.,.,
Aku merasa pergi kemasalalu
Dimana kita membagi duka dan lara
Hukum mutlak telah bejalan
Di setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan
tapi tak tau kapan semua itu akan terjadi
Cuma hati yang bisa merasakan
sesaknya nafas ini
Seperti suara desakan ombak yang tak peranah usai
Linangan air mata yang selalu setia untuk menemani

Aku berhapa hukum mutlak itu tak akan terjadi
Tapi smua sudah serakhir
Hanya satu harapan yang dapatku gantungkan
Bermunajat tanpa henti
Berharap ditemukan pada tempat terindah

I MISS U
by khoier