Rabu, 13 April 2011

fatthul mekkah

2. FATHUL MEKKAH
Kepemimpinan Nabi Muhammad ketika memenangkan, Kota Mekkah dari kaum Quraisy / kaum yang menantang Nabi. Peperang ini bermula dari kaum Quraisy yang melanggar perjanjian huadaibiah. Yang isinya sebagai beikut:
1. Perjanjian ini merupakan kesepakatan bahwa kedua belah pihak melakukan gencatan senjata dan tidak akan terjadi perang.
2. Anggota Quraisy yang menjadi muslim dan mendatangi Muhammad tanpa izin orangtua atau walinya, harus dikembalikan ke Mekah.
3. tiap muslim yang meninggalkakn islam, kemudian bergabng dengan kaum quraisy, tidak akan dikembalikan.
4. tiap klan yang ingin bersekutu dengan Muhammad, harus dibolehkan melakukannya.
5. Muhammad dan para sahabatnya akan membatalkan mengunjungi Makkah tahun ini tanpa menunaikan ibadah, dengan syarat mereka akan kembali tahun depan dan tinggal di makkah selama tiga hari. Mereka boleh membawa pedang tersarung dan tidak boleh mebawa senjata lain.
Awal mula perjanjian itu dilanggar ketika kaum klan Bakr menyerang perkampungan kepada kaum klah ka’b sebenarnya penyerang ini adalah penyerang yang biasa terjadi. Persoalan ini timbul karena ada campur tangan kaum Quraisy yang membentu kelompok klan bakr untuk menyediakan senjata dan ada yang terbunuh. Hingga akhirnya berita ini sampai kepada Nabi atas pelaporan kaum ka’ab. Muhammad mengirim utusannya untuk mengcek kembali keadaan peperang tersebut ternyata benar. Dan beliau mengirim tiga utusan untuk member 3 pilihan kepada kaum Quraisy pilihannya ialah :
1.Kaum Quraisy membayar diyah / denda terhadap orang yang terbunuh
2. Mengutuk perbuatan klan bakr
3. membatalkan perjanjian hudaiyah yang berarti perang.
Ternyata kaum Quraisy memilih untuk perang. Tepatnya di Madinah, senin 10 Ramadan 8H, 1 Januari 630 M. dan musim dingin bulan puasa. Nabi Muhammad terdiri dari 4700 orang dengan 200 ekor unta menuju ke kota Mekkah. Nabi mengumumkan bahwa mereka yang mengikuti perang boleh berpuasa atau tidak. Akan tetapi dalam hal ini Nabi tetap berpuasa. Kaum Quraisy menyadari akan kesalahannya, mereka ingin mengkelabui Muhammad agar tidak terjadi perang. Yakni mengirim Abu Sofyan, yang tak lain adalah mertua dari Nabi Muhammad, mungkin kaum Quraisy menganggap ketika kedatangan beliau dapat membatalkan peperangan. Tapi Nabi tetap tegas dalam keputusannya. Yakni jika mereka tidak memilih diantara pilihan membayar denda atau mengaku klan bakr adalah kafir maka akan terjadi perang. Abu Sofyan berbicara kepada putrinya yang dinikahi oleh Nabi, dengan Fatima anak Nabi tetapi tidak ada hasilnya istri, dan anak beliau ini percaya bahwa keputusan yang diambil oleh Nabi adalah benar adanya, akhirnya Abu Sofyan kembali menuju ke kaum Quraisy. Tak beberapa lama sampailah Nabi ke wilayah menyerang kaum Quraisy. Beliau menyuruh mereka untuk berkema dahulu dan menyalakan obor yang ada. Pada saat itu pasukan yang dibawa oleh Nabi. Salah satu dianataranya ialah Abu Sofyan. Abu Sofyan berbincang – bincang dengan sahabatnya “bahwa pasukan yang dibawa nabi sangatlah besar, apalagi gemerlapan yang terjadi di perkemahan” . Salah satu sahabat Nabi yang mendengar tersebut, menyuruh Abu Sofyan agar menghadap kepada Nabi. Terjadi berdebatan disini, Nabi ingin mengajak Abu Sofyan untuk masuk islam, tapi yang dikatakan Abu Sofyan “ wahai Muhammad, aku mengakui bahwa engkau adalah orang jujur kemurahan hatimu sudah termasyhur tapi aku tidak tau menau tentang kenabianmu”. Dan para sahabat Nabi menentang perkataan Abu Sofyan, mereka berkata “penghianat dan masih membantah perkataan nabi” dengan mendengar hal ini Abu Sofyan menundukkan kepala dan seraya mengucapkan syahadat. Ini menunjukkan bahwa Abu Sofyan sudah masuk islam, dia menginginkan tidak mau adanya peperangan. Abu Sofyan, dan para sahabat dengan Nabi berunding. Untuk menjaga kehormatan Abu sofyan dan agar tidak terjadi peperangan, keputusan yang diambil ialah: Barang siapa yang tidak ingin terjadi peperangan, mereka rakyat Quraisy harus bersembunyi di rumahnya sendiri, rumah abu sofyan, rumah hakim bin Hizam atau di ka’ba. Setelah itu abu sofyan kembali ke kaum Quraisy untuk memberi tahukah pengumuman tersebut. Beberapa hari kemudian pasukan Muhammad datang berbagai sisi timur, selatan, barat, utara kota mekkah. Yang terjadi saat itu perkampungan yang sangat sepi. Nabi Muhammad memerintahkan kepada persahabatannya agar tidak mengeluarkan pedang terlebih dahulu, jika ada perlawanan barulah mereka boleh melawan. Nabi juga menjadikan kesempatan ini untuk memotong berhala – berhala yang ada dikota Makkah. Kurang lebih 360 patung yang dihancurkan.Turunlah ayat pada kejadian fathul makkah. (Alimron ayat 67) Yang artinya. Ibrahim bukan seorang yahudi, bukan pula seorang yang berserah diri pada Tuhan. Ia bukan masuk golongan orang yang mempersekutukan Tuhan. Ketika turunnya ayat ini Nabi Muhammad marah karena didalam ka’bah terdapat lukisan tentang yesus, maryam, ibrahim, ismail, indah dll.
Ketika itu kaum Quraisy melihat hal tersebut dan Muhammad berkata “ Wahai kaum Quraisy! Hukuman apa, menurut kalian, akan kutimpahkan kepada kalian” mereka menjawab” engkau akan berbuat kebaikan, wahai saudara yang pemurah, putra dari orang yang pemurah, Muhammad berkata! Pulanglah kalian, karna kalian semua orang yang merdeka. Disini tidak ada balas dendam, tidak ada muka muram tidak ada penghianaan atau sindiran. Ke inilah fathul mekkah atau kemenangan kota mekkah,

Tidak ada komentar: