Rabu, 15 Juni 2011

BUNG KARNO

Bung Karno adalah Presiden pertama dalam bangsa ini, Sukarno adalah anak dari Sukemi, termasuk golongan rendahan tanah Jawa. Sukarno mempunyai nama kusno ketika masih kecil, beliau di didik oleh kakeknya yang berada di tulungagung (Kediri) Jawa Timur. Beliau sangat menyukai pewayangan yang diajar oleh Tjipto. Ketika muda Soekarno dibawa ayah ke tempat kerja yang baru berada di Mojokerto (Jawa Timur) dan ayahnya merubah nama tersebut menjadi Sukarno, dengan harapan menjadikan Sukarno menjadi seorang ksatrya yang akan mengabdi kepada tanah air, sekilas cerita masa kecil Bung Karno.
Diceritakan dalam buku Soekarno obor yang tak pernah padam. Bahwa banyaknya pengagum Bung Karno pada zaman beliau menjadi pemimpin ataupun setelah turun dari kepemimpinannya. Ketika anak Bung Karno mewawancarai Adjie pemain dari kebudayaan DKI Jakarta. Adjie mengungkapkan bahwa ketika Bung Karno dalam usia 42 tahun beliau adalah pria gagah berpribadi menarik bagi kaum wanita, memukau sebagai orator-tukang pidato, memiliki Karisma, pemimpin rakyat yang tidak ada tandingannya. Adjie pada saat itu sebagai wartawan Asia yang meliput Asia Raya, ia juga meninjau Gerakan yang terkenal ialah tiga serangkai, yaitu :
a. Soekarno
b. Hatta
c. Syahrir
16 Desember 1945, Banyak kaum intelektual yang memeluk ajaran KarMark sebagai pegangan ideologi. Pada saat zaman tersebut, kaum intelektual social ingin melaksanakan pengahiran, penindasan manusia oleh manusia. Begitu pula pemikiran Hatta dan Syahrir yang menjadi mahasiswa di Negeri Belanda mahir tentang sosialis – demokrat. Sukarno suka membaca literatur barat. Mereka bertiga menjadikan ajaran Marxisme sebagai senjata perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Pemikiran Bung Karno menjalankan politik keseimbangan antara tentara dengan komunis demi mempertahankan kekuasaannya. Ide fikiran Bung Karno diajukan sebagai wujudnya yang sering terkenal adalah Naskom yaitu Nasionalis, Agama dan Komunis, tetapi berbeda dalam prakteknya bahwa partai komunis memperalatnya. Ide pemikiran Bung Karno juga tak lepas dari ramalan jaya baya. Dan sering menyetirnya dalam pidato. Saat dalam pembelaan yang diadili pengadilan hindia Belanda di Bandun pada 1930 yang inti isi pembelaan itu hampir mirip dengan ramalan jaya baya, beliau percaya bahwa penjajahan ini akan berakhir.
Dubeststioward paltery mengakui kehebatan otak Bung Karno di katakan sebagai otak gajah. Beliau dapat berbicara dalam segala hal dan mampu mengutip kata pengarang terkenal seperti Thomas Jefferson dan lenin. Dalam edisi akhir agustus 1999 yang menampilkan 100 tokoh terkemuka abad ke -20. Time menirukan tulisan menarik tentang Sukarno. Media internasional itu menyatakan, Sukarno mempersatukan negerinya dan memerdekakannya. Ia membebaskan rakyatnya dari perasaan rendah diri dan membuatnya merasa bangga jadi orang Indonesia. Bukan prestasi kecil, yang terjadi setelah 350 tahun penjajahan Belanda dan 3,5 tahun penduduk Jepang. Sukarno adalah satu-satunya pemimpin Asia di Era Modern yang mampu mempersatukan rakyatnya yang memiliki latar belakang etnis, budaya dan agama begitu beragam tanpa menumpahkan setetes darah.
Sukarno mempunyai kemahiran dalam berbahasa latin, sansekerta, dan arab diketahuinya tidak secara serius. Ramlan mengatakan “saya heran bagaimana warga kampung meninggalkan pekerjaan disawah untuk mendengarkan pidato Bung Karno” dengan lidahnya yang mampu membius jutaan atau mungkin ribuan manusia pada saat Bung Karno berkunjung ke AS pada Mei 1956. Hubungan Bung Karno dengan Pers Barat pada awalnya sangatlah baik. Sambutan Presiden Eisen Hawer dan para pejabat Amerika lainnya, Pers sangat meriah. Guna menghormati kedatangan Bung Karno dilakukan 21 kali tembakan. Tanggal 18 Mei 1956 Bung Karno berbicara di national Club, Washington, DC. Sekitar 600 wartawan. Dalam pidatonya yang berbahasa Inggris menyelipkan tentang peranan wartawan “Adalah suatu pengalaman yang mengagumkan untuk sekaligus berjumpa dengan begitu banyak anggota pers, pria dan wanita. Tidak sangat mengagumkan tetap dalam beberapa hal juga agak menakutkan, karena sesungguhnya presduni merupakan alat yang berkuasa untuk kebaikan dan keburukan” dalam pidato untuk mengawalinya. Dalam hal ini ide Bung Karno sudah bisa membaca fungsi pres itu sesungguhnya bagaimana.
Perasaan khawatir Bung Karno seperti dikemukakan pada wartawan national press club, Washington DC, tidak mengada-ada. Setelah kunjungan tersebut ketika Bung Karno berkunjung ke Uni Soviet dan RRC. AS yang mencurigai “Kedekatan” Jakarta dengan Moskow. Baru muncullah kemudian berbagai laporan yang menjatuhkannya. Salah satunya memberitakan tentang kesukaan beliau pada wanita atau mengabarkan bahwa Bung Karno telah menjadi Budak komunis.
Dua puluh enam gelar doctor HC disandang oleh Bung Karno dalam gelar yang diperoleh beliau yaitu pemberian gelar doctor kehormatan di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Beliau mengungkapkan tentang pemikirannya arti dari tauhid. Sukarno di beri gelar Doctor Honoris Causa falsafah ilmu tauhid. Dalam pemberian gelar terakhir Bung Karno menjelaskan utang piutangnya ketika dipenjara. Secara lantang dan berani beliau menyampaikan didepan para peserta, tidak ada rasa malu sedikitpun dalam mengungkapkan hal ini. Ide beliau juga diungkapkan dalam pidato Bung Karno di depan siding gabungan Kongres Amerika Serikat pada tanggal 17 Mei 1956, Sukarno adalah tokoh yang terpesona pada Amerika, pada para pemimpin kemerdekaannya, juga kepada beragam temuan inofatif di negeri itu. Seperti yang dikatakan dalam buku beliau. Salah satunya yang diungkapkan dalam pidato sebagai berikut “Saya datang ke Amerika, sebagaimana kemarin saya katakan, untuk melihat Negara tuan dengan mata saya sendiri dan untuk meninjau apa yang telah dicapai oleh Bangsa Amerika yang besar ini. Saya datang kemari untuk membenarkan atau memperbaiki kesan-kesan saya tentang Negara tuan yang telah saya himpun bertahun-tahun lamanya. Tetapi kedatangan saya ke Amerika, bukan saya sebagai suatu negeri, bukan saja sebagai suatu bentuk alam pikiran dari Amerika yang menjadi pusat cita-cita” tanggal 17 Mei 1956, pidato Sukarno beliau sangat mengagumi sosok wanita sebagaimana pandangan Roeslan Abdul Gani “Ada tiga Sukarno,
1. adalah Sukarno sebagai ideology yang menyimpulkan bahwa dalam menyatukan Indonesia kita memerlukan Pancasila.
2. Sukarno sebagai politisi, ia menemukan istilah pembentukan massa dan menggunakannya untuk pembentukan masa.
3. menyukai kecantikan kususnya yang bergerak.
Sukarno tidak pernah berusaha menyembunyikan apresiasinya pada wanita. Pemikirannya yang sangat fantastic tidak membawa beliau ke dalam kesombongan. Seperti yang terlihat pada peristiwa menyembunyikan Bung Karno semalam di Surabaya.
Pada suatu sore tahun 1960, Bung Karno dan rombongan yang berjumlah antara 60 – 80 orang, diantara mereka terdapat Bung Karno. Hal yang agak mustahil dilakukan oleh Bung Karno, karena ketika beliau dan para rombongan berjalan kaki ramai-ramai bersama-sama dari Gedung Grahadi. Beliau berjalan kaki sempat menyeberang di trotoar tanpa diatur protocol kepresidenan, anehnya tidak ada satu orang pun yang tau, kecuali rombongan tersebut. Kejadian ini bertambah parah ketika pesawat yang akan ditumpangi untuk kembali ke Jakarta oleh Sukarno mendadak batal dan kembali lagi ke Surabaya. Ketika itu jam 16.30 said menjemput beliau dan mempersilakannya. Hal ini tidak boleh sampai mengetahui masyarakat. Setiba di Surabaya, said langsung mempersilahkan Bung Karno naik ke mobilnya. Said juga menyatakan “Berangkatnya kluyur-kluyur begitu saja. Waktu di tunjungan tidak ada orang lihat. Kalo mobil itu dinaiki Bung Karno waduh pasti gemruduk”. Untuk mempersiapkan Hotel Bung Karno diajak lagi untuk menonton bioskop di Grahadi, tapi dalam hal ini terdapat kesalahan teknis yakni bukan Bung Karno yang tidak mau tapi pemilik bioskop grogi, karena kursinya masih penjalin dan banyak tingginya”. Masak presiden disuruh duduk dikursi penuh tinggi?” kata sang pemilik, sampai di Maxim, said memberitahu presiden soal kursi tapi beliau tidak keberatan, sesuatu hal yang rendah hati. Itulah yang dapat dipetik.
Sesuatu hal lagi yang disukai Bung Karno ialah buku “Buku-buku adalah temanku disana aku bertemu dengan orang-orang besar buah pikiran mereka menjadi buah pikiranku, cita-cita mereka adalah pendirian dasarku itu adalah kata-kata yang disampaikan dalam sebuah acara pameran buku. Ketika di penjara tahun 1930-an seolah adalah blessingin disguise dalam memperkokoh kebiasaan membacanya. Ketika beliau dipenjara itulah yang dimanfaatkan oleh beliau, Sukarno mengenal beberapa sosok melalui buku. Tetapi ia paling menginginkan buku-buku tentang sosialisme dan revolusi. Buku-buku yang mengajarinya bagaimana mengorganisasi (rakyat) melawan Belanda, buku yang memberikan pandangan tentang revolusi mengajarinya bagaimana membangun bangsa, mengobarkan semangat rakyat di berbagai pulau. Hingga dapat melawan penjajahan.
Bung Karno juga mempelajari tentang tisut besar india vive kanada adalah sumber inspirasi Bung Karno lainnya, seperti ditulis dalam pengantar buku the voice of vive kanasda; dia salah satu orang yang memberikan inspirasi pada Bung Karno. Yaitu “Dia salah satu orang yang besar yang banyak memberikan inspirasi padaku. Inspirasi untuk menjadi kuat, inspirasi untuk menjadi pelayan Tuhan. Inspirasu untuk menjadi pelayanan kaum miskin. Inspirasi untuk menjadi pelayanan umat manusia. Saya telah berkata “kita sudah cukup lama menangis, jangan menangis lagi, tetapi bangkitlah, dan menjadi laki-laki sejati”.
Dalam latar belakang ide-ide yang dicetuskan beliau, tidak banyak orang yang tau bahwa beliau sangat menguasai sejarah berbagai bangsa, lengkap dengan lika-liku kehidupan bahasanya. Ia sebagai proklamator bangsa dan presiden pertama di Indonesia, merupakan Presiden yang melarat dan sederhana. Beliau pernah mengatakan “Kemana aku pergi? Aku tak punya rumah untuk diriku sendiri, tidak ada tanah, tidak ada simpanan. Bukan sekali dua kali aku tak mempunyai sisa uang untuk pengeluaran rumah tanggaku. Disatu negeri, seorang duta besar kami terpaksa membelikan piyama. Satu-saunya piyama Presiden sudah robek. Akulah satu-satunya presiden di dunia yang tidak punya rumah sendiri”. Begitu melaratnya beliau, seandainya pejabat sekarang ada yang tidak memikirkan hanya memikirkan pengadilan terhadap Negara. Mungkin pemerintahan berjalan dengan baik. Bung karno pemikiran yang sangat kompleks dan maju.
Terbukti ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV sebab saat acara itu berlangsung situasi kemanan Negara ini belum kondusif. Ekonomi rakyat morat-marit setelah Indonesia keluar dari PBB. Semua bantuan untuk Indonesia di Stop. Dengan bantuan dari pemerintah Uni Soviet dan uang pinjaman sebesar 10 juta dollar AS saat itu, pemerintahan Indonesia membangun komplek Olahraga yang representatifnya akan digunakan sebagai tempat atlit dari Negara Asia bertatung. Hasil yang dicapai dunia olah raga kita cukup mengagumkan, dengan meraih 11 emas, Indonesia menempati urutan 2 dibawah Jepang. Prestasi yang sulit dikejar dalam era globalisasi sekarang ini. Hasil dari pembangunan tersebut Gelora Bung Karno diharapkan dapat memicu semangat olah ragawan kita. Didepan olah ragawan beliau mengatakan “Sungguh kami bukan bangsa cacing, tetapi kami adalah bangsa yang berkepribadian benteng”. Dengan ini beliau memberikan semangat kepada pra olah ragawan.
Sebagian dari ide-ide Bung Karno. Beliau adalah sosok yang dekat dekat dengan buku-buku, sebagaimana yang terlihat setelah menjadi Presiden, beliau dekat dengan para penerbit buku dan pemerintah disuruh menyumbangkan kertas atau mensubsidi. Setiap ada pameran buku diusahakan hadir. Guna untuk mencerdaskan Bangsa. Kecintaan beliau terhadap buku terlihat ketika berbicara atau berpidato. Beliau mampu menghafal berikut dengan bahasa asli dan teks tersebut dihafalkan dengan lengkap. Howard Jone S mengakui, ia sering melongo menyaksikan otak gajah Bung Karno karena dalam pidatonya pemimpin Indonesia itu maupun mengutip panjang kata-kata Jetterson, Licon ataupun Karl Marx persis dalam bahasanya. Bahasa-bahasa asing yang memiliki beliau menjadikan hubungan dengan Negara lain menjadi mudah. Bung Karno yang sangat menyukai seni dan keindahan terbukti dengan banyaknya penari-penari istana yang diganti namanya oleh beliau.
Jiwa yang besar mampu memaafkan orang-orang yang berbuat salah pada beliau, seperti yang dilakukan oleh popera pembomam 13 – 26 yang dibawah pope jatuh di Ambon. Hukuman gantung yang seharusnya diperoleh pope gagal karena Presiden Sukarno memafkannnya. Banyak sifat atau prilaku teladan Bung Karno yang bisa dijadikan contoh meskipun beliau tidak luput dari kesalahan. Sayangnya kematian yang tragis dialami oleh beliau. Pemimpin yang dibesarkan oleh buku-buku itu menjalani tahun-tahun terakhir hidupnya tanpa buku, majalah, surat kabar dna media massa lainnya.dikucilkan, beliau yang hidupnya dipertaruhkan untuk Indonesia mendapat perlakuan tidak wajar ketika kematiannya tiba, kerugian besar untuk Bangsa ini.
Secarik pengetahuan 
By. Khoir
Sumber: buku soekarno obor yang tak pernah padam

Tidak ada komentar: